ILMU TRAWANGAN / MATA BATIN
Assalamu'alaikum wr wb
Mengenal
ilmu trawangan, ilmu trawangan merupakan ilmu kebatinan yang biasa
disebut juga ilmu tropong yang berfungsi untuk melihat alam ghoib atau
alam halus yang tidak kasatmata, bahkan yang ilmunya sudah tinggi bisa
melihat alam nyata yang tidak terjangkau oleh pandangan mata,.
misalnya
bisa melihat saudaranya yang berada diluar kota, atau bahkan bisa
membaca surat yang masih tertutup dalam amplop dan lain sebagainya,
selain alam nyata juga bisa melihat alam ghaib dengan izin Allah
misalnya melihat alam jin atau seakan akan melihat orang sudah
meninggal, komunikasi dengan khodam atau jin dan sebagainya, orang yang
bisa trawangan seakan-akan memiliki " indra ke enam" atau " mata batin".
oleh
karena itu banyak sekali ahli supranatural memburu ilmu trawangan ini,
untuk memguasai ilmu trawangan ini pun tidak mudah, ada berbagai macam
cara untuk menguasainya dengan niat yang besar serta tekat yang kuat.
contohnya adalah dengan pembukaan mata batin secara langsung, dengan
tirakat laku puasa, pertapa dll masing-masing memiliki keunggulannya
sendiri, demikian yang diajarkan di Padepokan DARUL HIKMAH
ILMU MERAGA SUKMA
Meraga
sukma merupakan ilmu pelepasan sukma, sebagaimana sukma keluar dari
tubuhnya (raga) sementara ruh/nyawa masih berada di raga, bila nyawanya
ikut keluar berarti ia mati total, oleh sebab itu perlulah kita
mengetahui perbedaan antara sukma dan nyawa.
sebelum
membahas meraga sukma terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu
"ROH" karena roh adalah hal yang berhubungan dengan terawangan
penglihatan dan raga sukma kalau dalam istilah jawa mengetahui yang
ghaib namanya "eroh" / mengetahui, tapi seiring berjalannya waktu kata
"eroh" digunakan hanya untuk kata melihat atau mengetahui saja, padahal
semua da filosofinya.
baiklah
kita bahas mengenai roh dalam Al qur'an surat Al-isra' ayat 85 Allah
telah berfirman yang isinya: " DAN MEREKA BERTANYA KEPADAMU (MUHAMMAD)
TENTANG ROH, KATAKANLAH "ROH ITU TERMASUK URUSAN TUHANKU, DAN TIDAKLAH
KAMU DIBERI PENGETAHUAN MELAINKAN HANYA SEDIKIT".
jadi
oleh sebab itu manusia tidak diberi pengetahuan tentang roh secara
luas, kecuali hanya sedikit, pengetahuan yang sedikit ini tidak
disia-siakan oleh penghayat ilmu kebatinan.
Menurut
ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh. Masing-masing
roh mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Ke sembilan macam roh yang ada
pada manusia itu adalah sebagai berikut :
1.
Roh Idhofi (Roh Idhofi) : adalah roh yang sangat utama bagi manusia.
Roh Idofi juga disebut ”JAUHAR AWAL SUCI”, karena roh inilah maka
manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia
yang bersangkutan akan mati.
Roh
ini sering disebut ”NYAWA”. Roh Idhofi merupakan sumber dari roh-roh
lainnya pun akan turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh
yang keluar dari raga, maka roh Idhofi tetap akan tinggal didalam jasad.
Dan manusia itu tetap hidup.
Bagi
mereka yang sudah sampai pada irodat allah atau kebatinan tinggi, tentu
akan bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan wujudnya mirip
diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai
berdiri di depan cermin.
Meskipun
roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan
roh yang satu ini. Alamnya roh idhofi berupa nur terang benderang dan
rasanya sejuk tenteram (bukan dingin). Tentu saja kita dapat
menjumpainya bila sudah mencapai tingkat “INSAN KAMIL”.
2.
Roh Robbani : Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya
roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil
menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa
tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa.
3.
Roh Rohani : Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh
Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka
sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi
perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4
jenis nafsu, yaitu :
• Nafsu Luwamah (aluamah)
• Nafsu Amar
• Nafsu Supiyah
• Nafsu Mulamah (Mutmainah).
Kalau
manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak
mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang
mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh
rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini
sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat.
Dimana
pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani berada. Sebelum kita dapat
menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya
bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah
muncul roh rohani itu.
4.
Roh Nurani : Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini
mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia
yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan
tubuh maka orang tersebut hatinya menjadi gelap dan gelap pikirannya.
Roh
Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia
ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan
nafsu-nafsu lainnya.
Hati
orang itu jadi tenteram, perilakunya pun baik dan terpuji. Air mukanya
bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala
sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan
menderita dipandang sama.
5.
Roh Kudus (Roh Suci) : Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idhofi juga. Roh
ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada
sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat
ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.
6.
Roh Rohmani : Roh dibawah kekuasaan roh idhofi pula. Roh ini juga
disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata ”Rahman” yang artinya
pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.
7. Roh Jasmani : Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia.
Karena
adanya roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit,
lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari tubuh,
maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil
menjumpainya, maka ujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna merah.
Roh
jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini
memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka
setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya.
8. Roh Nabati : ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idhofi.
9. Roh Rewani : ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur.
Bila
masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan
arwah seseorang, maka roh rewani dari orang bermimpi itulah yang
menjumpainya.
Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.
Jadi
kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh Idhofi.
Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya
dengan Roh Idofi
setelah kita mengetahui tentang roh selanjutnya kita kembali membahas mengenai "MERAGA SUKMA"
jadi
yang disebut "meraga sukma" adalah bila sukma meninggalkan jasad,
sementara "nyawa" Roh Idhofi tetap menghuni jasad teraebut, jadi orang
yang meraga sukma itu tidak mati, karena masih mempunyai nyawa, yang
bisa mengatur pernafasan dan peredaran darah di tubuh.
keluarnya
sukma dari raga itu sifatnya hanya sementara, kelak sukma itu akan
memasuki jasad kembali dan menyatu kembali dengan nyawa.
kepergian
sukma ini tergantung dari kehendak yang memiliki sukma, ia bisa
berpergian ke alam astral (alam tempat makhluq halus), alam lahir, alam
ghaib dan alam nyata.
jadi
sebenarnya dalam meraga sukma yang keluar dalam raga adalah roh Nurani
yang kadang-kadang disertai juga roh lainya yang bukan roh Idofi,
Roh-roh yang keluar itu tergantung dari aliran atau tingkatan ilmu
seseorang.
sewaktu
sukma keluar dari raga, roh idofi atau nyawa tetap berada di raga,
sehingga raga tidak mati. anggapan beberapa orang bahwa sewaktu meraga
sukma itu roh idofi yang keluar saya jelaskan itu tidak benar, sangat
keliru, sebab bila roh Idofi yang keluar, seluruh roh akan menyertainya.
Berarti kematian yang terjadi, jadi yang sebenarnya keluar adalah roh
Nurani yang terkadang disertai roh-roh yang lain kecuali Roh Idofi.
dalam
melakukan "meraga sukma" yang terutama diajarkan di PADEPOKAN DARUL HIKMAH adalah dengan metode hikmah tidak terlepas dari wirid dan doa
serta penyucian batin. dari pengalaman penulis banyak dari perguruan
memiliki caranya masing-masing, ada yang pakai sesaji dan upacara
tertentu, ada yang menggunakan kain kafan yang ditulis rajah atau isim,
ada tanpa sarana apa-apa dsb, sikap dalam melakukan "meraga sukma" bisa
dengan posisi tidur, posisi duduk dan posisi berdiri.
demikianlah
mengenai TRAWANGAN DAN RAGA SUKMA, jadi semua itu adalah ilmu olah
kebatinan dan keyakinan yang bersumber dari batin dan nur latifah/ 7
titik lathoif (diajarkan dalam keilmua tarbiyah ilmu hikmah
/www.gemblenganhikmah.com) jadi tidak ada hubungannya dengan pikiran
atau banyangan yang dengan cara hipnosis, karena itu hanya sseolah-olah
saja yang ada dalam pikiran saja yang ada dalam bayangan
semoga
bermanfaat maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, kebenaran
hanyalah mutlak milik Allah swt, wallahu'alam bisowab
0 Komentar untuk "ILMU TRAWANGAN MATA BATIN DAN RAGA SUKMA"